Tuesday 30 April 2013

The Future Of Islam 3



yang mengunjungi gereja di antara para jema’atnya juga benar-benar telah menurun menjadi 38 persen dari 67 persen pada tahun 1970.
Di Denmark pertengahan Juli 2006, suratkabar Verlinseek Tezn mewartakan, sejak tragedi 11 September 2001 lalu, agama Islam mulai mendapatkan sambutan yang cukup besar. Banyak warga Denmark, khususnya usia pancaroba dan pemuda yang tertarik dengan Islam. Perhatian warga Denmark terhadap Islam menimbulkan kecemasan yang cukup besar di kalangan gereja rakyat, di antaranya yang ditunjukkan pendeta kota Vyoburg, Karstein Nessen: “Masuk Islamnya sebanyak 2500 warga Denmark merupakan pertambahan yang di luar kebiasaan dan dalam fase yang sangat berdekatan. Ini menjadikannya sebagai satu dari sekian banyak problem…”
Di Amerika, meski Bush gencar mencitrakan Islam dengan aksi radikal, kekerasan dan bahkan terorisme, namun pada kenyataannya penganut agama Islam terus saja menunjukkan peningkatan dan eksistensinya. Di Washington dan sekitarnya, jumlah warga Amerika yang masuk Islam terus meningkat. Mayoritas dari mereka itu sebelumnya adalah penganut Kristen Katholik di mana usia mereka rata-rata antara 20-40 tahun.
Mereka memeluk Islam setelah mengkaji secara mendalam melalui beberapa bidang mata kuliah di Universitas-universitas yang berbicara tentang Islam. Juga, melalui teman-teman Muslim mereka atau pun melalui berbagai kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam di Amerika. Beralihnya mereka ke agama Islam sama sekali tidak menimbulkan pemutusan hubungan dengan keluarga. Mereka merasakan ketenangan batin yang tiada tara semenjak masuk Islam. Menurut mereka, Islam telah menjawab sekian banyak pertanyaan yang selama ini berkecamauk di kepala mereka.
Tidak hanya di Amerika, bahkan di Israel juga. Saluran 7 TV Israel akhir Juli 2006 menyebutkan, jumlah wanita-wanita Yahudi yang memeluk Islam dan menikah dengan pria muslim meningkat sepanjang tahun 2006 ini. Berdasarkan catatan kantor urusan kependudukan Israel, setiap tahun sekitar 35 wanita Yahudi memeluk Islam. Akan tetapi sepanjang tahun 2006 ini dimana baru paroh pertamanya saja jumlah wanita-wanita Yahudi yang masuk Islam sudah mencapai 42 orang.
Kaum Yahudi dan Nasrani khawatir dan cemas atas semakin meningkatnya perkembangan Islam dan umatnya di belahan dunia. Eropa yang Kristen akan terkikis identitasnya, sebagaimana dikhawatirkan Paus Vatikan, Benediktus XVI. Padahal, bukan Islam yang menyebabkan identitas itu meredup tetapi terutama semakin bertambahnya kasus cerai, aborsi dan seks menyimpang yang menggerogoti masyarakat Eropa. Kondisi inilah yang sesungguhnya akan membuat Eropa semakin kehilangan identitas Kristen-nya.
Kekhawatiran serupa sudah pernah diungkapkan Ratu Margrethe II dari Denmark, tahun 2005 lalu. Ia menuding Islam sebagai ancaman bagi dunia global dan mendesak pemerintahnya untuk tidak bersikap toleran terhadap kelompok minoritas Islam di negara Eropa bagian utara itu. Ratu Margrethe II menyatakan, “Kita harus menunjukkan bahwa kita menentang keberadaan Islam dan kita setiap saat harus menghadapi resiko sebutan yang tidak mengenakkan atas apa yang kita lakukan karena kita menunjukkan ketidaktoleransian kita… Kita ditantang oleh Islam dalam beberapa tahun ini, baik secara global maupun lokal. Islam merupakan tantangan yang harus kita hadapi dengan serius. Kita sudah membiarkan isu ini mengemuka sejak sekian lama karena kita bersikap toleran dan malas.”
Di Denmark terdapat sekitar 170 ribu warga Muslim. Agama Islam di Denmark menjadi agama kedua terbesar setelah agama

No comments:

Post a Comment